Tepat pada Kamis (2/5) selepas senja, Institut Français Indonesia-Lembaga Indonesia Perancis (IFI-LIP) dipadati oleh kerumunan orang. Sebagian dari kerumunan tersebut tengah bersiap untuk memasuki ruang Auditorium tempat peluncuran buku milik Puthut EA berlangsung, sebagian lainnya tengah menikmati pameran ilustrasi Bambang Nurdiansyah.
Peluncuran buku “Jalan Bercabang Dua di Hutan Kesunyian” ini tidak hanya menampilkan pameran ilustrasi dan peluncuran buku semata. Melainkan terdapat pula pembacaan puisi dari Kopibasi, Annisa Hertami, dan Rabu Pagisyahbana menandai jalannya acara.
Selepas pembacaan puisi, berlanjut ke acara utama, bedah buku, dimana Gunawan Maryanto bertindak sebagai pembicara dalam acara ini.

Terlihat pengunjung sedang mengamati buku-buku. Selain ilustrasi, terdapat pula buku-buku karya Puthut EA yang berjejer rapi. Foto Journal/Bayu Utomo

Beberapa pengunjung lain terlihat sedang berkumpul di samping kanan pintu ruang peluncuran buku. Foto Journal/Bayu Utomo
Buku ini merupakan hasil kolaborasi seni rupa dan sastra, dimana selain puisi-puisi yang tersaji dalam buku ini, juga terdapat ilustrasi-ilustrasi dari Bambang Nurdiansyah, atau yang biasa disapa bengbeng ini.
Peluncuran buku karya Puthut EA ini sekaligus sebagai perayaan 20 tahun Puthut dalam berkarya. Puthut menjelaskan bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang tuntas, dan membiasakan tulisan tidak tuntas merupakan suatu kebiasaan yang buruk. Dipandu oleh Kukuh Prasetya dan Ula Bone, membuat acara peluncuran buku dan pameran ilustrasi ini semakin seru. []
![Di ujung ruangan terdapat tiga buah ilustrasi yang menampilkan ilustrasi sampul buku [kiri], Puthut EA [tengah] dan Bambang Nurdiansyah [kanan]. Foto Journal/Bayu Utomo](http://lpmjournal.id/wp-content/uploads/2019/05/9-1-1024x768.jpg)
Di ujung ruangan terdapat tiga buah ilustrasi yang menampilkan ilustrasi sampul buku [kiri], Puthut EA [tengah] dan Bambang Nurdiansyah [kanan]. Foto Journal/Bayu Utomo