Harapan suatu institusi pendidikan tinggi adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan berkualitas. Yang kemudian dapat diimplementasikan dalam pengajaran, ilmu, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut yang mendorong sebuah institusi untuk menyiapkan para sarjana untuk bersaing sesuai dengan ilmu masing-masing dalam menghadapi dunia kerja.
Kemajuan teknologi dan persaingan global yang begitu berat dan ketat, sejatinya peningkatan SDM harus menjadi suatu hal yang diprioritaskan. Tak bisa dipungkiri, maka arena kompetisi akan terbentuk dari dampak persaingan global. Tujuannya agar kita mampu dan siap untuk menghadapi tuntutan tersebut dalam kompetisi dunia kerja. Secara alamiah, setiap individu akan meningkatkan skill dan kapasitas diri sesuai standardisasi yang disediakan oleh lapangan kerja.
Realitas tersebut menimbulkan seseorang untuk lebih selektif dalam memilih tempat mengumpulkan bekal dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuannya dalam dunia kerja, yaitu perguruan tinggi. Kualitas perguruan tinggi merupakan indikator penting dalam mempengaruhi animo calon mahasiswa baru untuk menunjuk perguruan tinggi tersebut.
Pilihan utama bagi calon mahasiswa baru dalam menempuh pendidikan adalah ketika ia bisa menimba ilmu di perguruan tinggi yang berkualitas. Aspek yang menjadi tolak ukur bahwa perguruan tinggi tersebut berkualitas bisa dilihat dari keberhasilan dalam penyajian dan penyerapan ilmu yang ditunjang dengan kualitas pendidik, layanan yang baik, sarana dan prasarana yang memadai serta lulusan sarjana.
Dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan agar menghasilkan kaum intelektual yang mampu menjawab dinamika persaingan global adalah sebuah tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Lalu bagaimana dengan Universitas Amikom Yogyakarta salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia? Amikom saat ini gencar meningkatkan kualitas institusi dan selalu berupaya dengan baik untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.
Keberhasilan Amikom
Amikom mendapatkan status terdaftar berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 084/D/O/1994 pada 11 Oktober 1994, yang merupakan besutan M. Suyanto bahwa tujuan awalnya adalah untuk memberikan manfaat baik bagi orang-orang. Amikom juga berusaha menyesuaikan institusi dengan kondisi saat ini, tidak heran jika visinya menjadi salah satu Universitas unggulan dunia dalam bidang teknologi informasi, komunikasi dan bisnis berbasis moral dan entrepreneurship.
Amikom telah menjadi Perguruan Tinggi Swasta Percontohan Dunia Model Private Entrepreneur oleh UNESCO (Unesco, A New Dynamic : Private Higher Education, 2009). Dan juga menjadi Top 100 Perguruan Tinggi di Asia Tenggara versi Webometrics (Webometrics, 2014).
Dari berbagai keberhasilan Amikom, namun ada beberapa persoalan yang perlu segera diselesaikan untuk meningkatkan kualitas institusi. Pertama, dalam masalah akademik meliputi kualitas dosen berdasarkan kualifikasi dengan mata kuliah yang diampu, sistem KRS yang masih banyak perdebatan serta penyelesaian kurikulum bagi program studi baru. Kedua, peningkatan infrastruktur meliputi ruang belajar dan diskusi yang kurang memadai, kualitas internet dan kelayakan ruang perkuliahan. Ketiga, masalah kemahasiswaan seperti dinamika konflik antara Lembaga Mahasiswa dalam pengembangan bakat dan minat. Padahal salah satu ciri perguruan tinggi yang berkualitas tentunya memiliki jumlah peminat (input) yang banyak dan kompetensi lulusan (output) mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnya.
Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut memecahkan persoalan dunia maupun nasional, terutama dalam bidang teknologi informasi, komunikasi dan bisnis merupakan salah satu misi Amikom, yang tentunya ini akan menjadi cambukan bagi kita (civitas) untuk selalu maju dalam kompetensi di dunia kerja.
Tantangan Amikom
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Amikom terkait tujuannya. Pertama, bagaimana Amikom harus menghasilkan lulusan yang berkualitas global, bermoral tinggi, berjiwa entrepreneur dan profesional dalam disiplin ilmu teknologi informasi, komunikasi, dan bisnis kepada civitas institusi secara menyeluruh. Kedua, melibatkan seluruh civitas, baik dosen maupun mahasiswa dalam menghasilkan penelitian dan produk teknologi informasi, komunikasi dan bisnis berkualitas global yang dapat berperan meningkatkan daya saing nasional. Ketiga, merealisasikan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut memecahkan persoalan global maupun nasional terutama dalam bidang teknologi informasi, komunikasi dan bisnis serta dalam menyelenggarakan pendidikan standar global melalui kemitraan dan jejaring nasional, regional maupun global.
Apabila kita melihat kembali makna motto Amikom yaitu Creative Economy Park, serta visi dan misi Amikom, maka sudah seharusnya diwujudkan dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab bersama. Karena hal ini tentunya akan turut mendorong kapasitas dan kualitas pendidikan di Amikom. Dan dari visi dan misi tersebut kita dapat mampu memperlihatkan kompetensi di tengah persaingan global yang penuh dengan tantangan.