Kegiatan perkuliahan Universitas Amikom Yogyakarta semester ini dilakukan secara daring. Senin (28/09/2020) perkuliahan semester ganjil dimulai dengan menggunakan Learning Management System (LMS), Waskita. Platform yang dibuat oleh pihak kampus tersebut untuk membantu proses pembelajaran antara dosen dengan mahasiswa.
Semua informasi mengenai perkuliahan selama daring (situasi pandemi ini) akan diupload atau disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah melalui platform Waskita LMS. Hal ini mengharuskan mahasiswa untuk selalu mengunjungi platform tersebut.
Mengacu pada pengumuman dari pihak kampus yang dibagikan melalui Whatapps, pada setiap jam perkuliahan, mahasiswa login ke waskita.amikom.ac.id dengan menggunakan akun Email Amikom. Bagi mahasiswa yang kelasnya sama dengan kelas di jadwal perkuliahan/praktikum, setelah login dapat masuk ke kelas yang terjadwal.
Berbeda dengan mahasiswa yang mengulang mata kuliah atau kelasnya tidak sama dengan kelas pada jadwal perkuliahan, mahasiswa diharuskan melapor ke pihak Program Studi (Prodi) dan memilih salah satu jadwal pada matakuliah yang diambil. Sehingga Mahasiswa bisa mengakses LMS setelah Prodi mengalokasikan mahasiswa ke salah satu kelas.
Selain itu, bagi Mahasiswa Baru, keterangan akan disampaikan di dashboard mhs.amikom.ac.id sehingga mereka diharuskan untuk memantau. Hal ini dikarenakan akun Email Amikom untuk mahasiswa baru masih dalam proses.
Platform Waskita LMS mendapat respon positif dari pengguna, baik mahasiswa maupun dosen pengampu mata kuliah. Ivana, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi mengaku masih belum menemui kendala dalam menggunakan Waskita LMS tersebut, begitupun dengan teman-teman satu kelasnya.
“Kalo di kelasku nggak banyak yang bingung, sih. Cuma pada ribetin jam yang tabrakan. Kalo penggunaan Waskita, Nggak ada yang kesusahan, pada santai. Soalnya baru pertama kuliah dan belum ngirim-ngirim tugas dan lain-lain,” tulisnya di pesan Whatapp.
Salah satu dosen Ilmu Komunikasi, Harjanto juga merespon baik LMS yang dibuat oleh kampus. Ia menganggap, LMS Waskita membuat proses pembelajaran lebih baik dan terkoordinir. Selain itu se-jalan juga dengan proses penjaminan mutu.
“LMS yang dibangun Amikom lebih lengkap dibanding (Google) Classroom. Dari sisi dosen, selain bisa share materi, dalam LMS ini juga banyak yang bisa dipake. Seperti fitur aktifitas dan resource yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Di sana bisa share materi, link zoom/googlemeet, forum diskusi hingga penugasan,” ungkapnya ketika dihubungi Media Journal melalui pesan Whatapp.
Walaupun demikian, penggunaan Waskita LMS pada hari pertama perkuliahan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Seperti yang dialami Harjanto, ia mengatakan bahwa pengguna masih melakukan adaptasi terhadap Waskita LMS, sehingga ia sempat terkendala ketika login ke platform tersebut.
Dina Fadhilah, mahasiswa Sistem Informasi yang semester ini mengulang mata kuliah mengaku bahwa penggunaan Waskita LMS tidak efektif. Walaupun ia telah menghubungi pihak Prodi, namun belum juga jadwal kuliahnya keluar.
“Sosialisasinya kurang, ngga di-follup juga. Sebatas share link. Saranku bikin kelas khusus penggunaan itu aja,” ungkapnya.
Terkait beberapa kendala yang dialami pengguna, Harjanto mengatakan bahwa di masing-masing fakultas ada tim khusus untuk menangani kendala tersebut, jika dosen mengalami kendala penggunaan Waskita LMS.
“Sudah oke. Harapannya LMS ke depan bisa terintegrasi dengan presensi mahasiswa,” tutupnya.
Reporter : Adi